PENDAHULUAN
Filsafat merupakan dasar bagi semua ilmu pengetahuan, karena semua ilmu
yang ada itu diawali dengan berfilsafat. Filsafat itu mempunyai peran yang
besar dan bagiannya pun banyak, seperti filsafat agama, filsafat pendidikan dan
lainnya. Di dalam makalah ini saya akan membahas filsafat ilmu yang merupakan
cabang dari filsafat.
Di filsafat ilmu itu yang saya
bahas adalah ilmu pengetahuan sebagai system tertutup dan sebagai system
terbuka. Adapun rumusan masalah makalah ini sebagai berikut:
1.
Pengertian
2.
Filsafat Umum
3.
Filsafat Ilmu
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ilmu pengetahuan adalah yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang
objek tertentu, yang diperoleh melalui pendekatan atau cara pandang, metode,
dan sistem tertentu.
Sistem adalah kumpulan atau group atau komponen apapun baik phisik yang
saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan tertentu.
Istilah system
diartikan sebagai suatu konsep yang abstrak. Definisi secara sederhana
menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang
saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan[1].
Sistem asal
katanya “system” yang diterjemahkan oleh Wong dan Raulerson diartikan
sebagai suatu perangkat dari bagian-bagian yang diikat atau dipersatukan oleh
beberapa bentuk hubungan saling mempengaruhi. Contohnya system tata surya,
system perencanaan, sisitem kekerabatan.
B.
Filsafat Umum
Filsafat merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui segala sesuatu
hal dengan berfikir, meneliti secara mendalam sesuai kemampuan manusia. Banyak
segala sesuatu hal itu didasari oleh filsafat. Kita ketahui bahwa semua ilmu
itu induknya adalah filsafat. Maka dalam makalah ini akan sedikit menjelaskan
filsafat secara umum dan kemudian memasuki bagian filsafat ilmu. Adapun yang
dibahas meliputi: pengertian, hubungan filsafat dengan kebudayaan dan
lingkungan, manfaat atau guna filsafat.
1.
Pengertian Filsafat
Filsafat, kata ini sering terdengar oleh kita. Tapi kita mungkin masih
bingung dan bertanya-tanya apa itu filsafat, apa sih maksud filsafat itu. Nah
disinilah saya akan memberi tahu pengertian filsafat sebisa saya dan mungkin
ada juga yang sudah tahu apa itu filsafat. Jadi kata filsafat kalau dari bahasa
Arab yaitu falsafah yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata philosophy.
Sedangkan kata filsafat itu berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia, kata
tersebut terdiri dari kata philen yang berarti cinta (love) dan shopia yang
berarti kebijaksanaan (wisdom). Sehingga secara etimologis filsafat berarti
cinta kebijaksanaan (love of wisdom). Seorang pencinta atau pencari
kebijaksanaan atau ahli filsafat disebut filsuf[2].
Ada juga yang berpendapat bahwa filsafat secara harfiah mengandung arti
kegandrungan mencari hikmah kebenaran dan arif kebijaksanaan dalam hidup dan
kehidupan. Maka dapatlah dikatakan bahwa secara etimologis filsafat berarti
mencintai kebijaksanaan dan menambakan pengetahuan.
Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Phythagoras (582-496 SM). Arti
filsafat pada saat itu belum begitu jelas, kemudian pengertian filsafat itu
diperjelas seperti halnya yang banyak dipakai sekarang ini pertama kali
digunakan oleh para kaum sophist dan juga Socrates (470-399)[3].Jadi
kesimpulannya filsafat itu adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala
sesuatu, dengan mencari sebab-sebab yang terdalam, berdasarkan kekuatan pikiran
manusia sendiri dan juga di dasari dengan cinta ilmu pengetahuan.
2.
Hubungan-hubungan
Filsafat
Filsafat banyak
mempunyai hubungan dengan semuanya karena filsafat merupakan dasar bagi semuanya.
Maka penguraian hubungan filsafat yaitu sebagai berikut:
a) Hubungan filsafat dengan kebudayaan
Kebudayaan berasal dari
kata ke-budaya-an berarti budi dan daya. Unsur budi adalah cipta (akal), rasa,
dan karsa (kehendak). Kebudayaan adalah hasil budaya atau kebulatan cipta
(akal), rasa, dan karsa (kehendak) manusia yang hidup bermasyarakat.
b) Hubungan filsafat dengan lingkungan
Manusia, masyarakat,
dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat, juga dengan alam sekitar atau
lingkungan.
c) Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan
Yang dicari filsafat
adalah kebenaran. Demikian juga ilmu pengetahuan dan agama. Kebenaran dalam
filsafat dan ilmu pengetahuan adalah kebenaran akal, sedang kebenaran dalam
agama adalah wahyu.
d) Hubungan filsafat dengan agama
Ilmu pengetahuan dan
filsafat dapat membantu menyampaikan lebih lanjut ajaran agama kepada manusia,
sebaliknya, agama dapat membantu memberi jawaban terhadap problem yang tidak
dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan filsafat.
3.
Manfaat atau Guna
Filsafat
Adapun manfaat atau kegunaan filsafat yaitu sebagai
berikut:
a)
Melatih diri untuk berpikir
kritis dan runtut serta menyususn hasil pikiran tersebut secara sitematis.
b)
Menambah pandangan dan
cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan bersikap sempit dan tertutup.
c)
Melatih diri melakukan
penelitian, pengkajian, dan memutuskan dan mengambil kesimpulan menganai suatu
hal secara mendalam dan komprehensif.
d)
Menjadikan diri bersifat
dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai macam problem.
e)
Membuat diri menjadi manusia
yang penuh toleransi dan tenggang rasa.
f)
Menjadi alat yang berguna
bagi manusia baik untuk kepentingan pribadi maupun orang lain.
g)
Menyadari akan kedudukan
manusia baik sebagai pribadi maupun dalam hubungannya dengan orang lain, alam
sekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa.
h)
Menjadikan manusia lebih
taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
C.
Filsafat Ilmu
Setelah kita mengetahui dari pengertian dari atas dan memahami penjelasan
tentang filsafat umum tadi, maka kita masuk kedalam filsafat ilmu. Sudah kita
ketahui bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu,
dengan mencari sebab-sebab yang terdalam, berdasarkan kekuatan pikiran manusia
sendiri dan juga di dasari dengan cinta ilmu pengetahuan. Jadi filsafat ilmu
kalau dikatakan secara gamblang filsafat ilmu adalah proses berfikirnya manusia
dalam mengkaji ilmu untuk memperoleh kebenaran ilmiah tentang objek tertentu.
Dalam pembahasan ini yang akan dijelaskan dalam filsafat ilmu tidak
semuanya tapi hanya sebagian yaitu ilmu pengetahuan sebagai system tertutup dan
system terbuka.
Sebelum kita memasuki pembahasan tentang ilmu pengetahuan, perlu kita
ketahui bahwa di kalangan para ilmuwan dan para filsuf mereka sepakat ilmu
adalah sesuatu kumpulan pengetahuan yang sistematis. Setelah kesepakatan itu diakui
maka mulai pulalah bermunculan paham tentang ilmu pengetahuan itu sendiri,
yaitu ilmu pengetahuan sebagai system tertutup dan terbuka, maka berikut
penjelasannnya:
1.
Ilmu pengetahuan
sebagai system tertutup
Di dalam paham ini ilmu merupakan hal yang tidak bisa
dipengaruhi oleh apapun baik dari lingkungan dan dari luar. Ilmu dikatakan
sebagai hal yang murni dimana ilmu itu mempunyai kedudukan khas dan otonomi
sendiri, jadi pengaruh-pengaruh yang datang itu seolah-seolah dikeluarkan
melalui pintu-pintu lain dan ilmu pun utuh dan murni tanpa mendapat pengaaruh
apapun.
Misalnya yang mempengaruhi dari luar, hal ini dilihat
sebagai penyampaian fakta. Bapak postivisme yaitu A. Comte menulis “Setiap ilmu
terdiri dari koordinasi fakta”. Menurut
Comte, makin maju ilmu-ilmu, fakta makin bergayut pada metode. Pada pendapat
ini sebetulnya tidak terdapat ketegangan antara observasi dan teori. Terdapat
masukan fakta dalam ilmu, akan tetapi hal itu tidak menimbulkan masalah mendasar
untuk membatasi ilmu. Meskipun system tertutup ini mendapatkan tentangan dari
lain tapi paham ini tetap kuat[4].
Jadi kesimpulannya ilmu sebagai system tertutup itu ilmu mempunyai otonomi
sendiri dan tidak bisa dipengaruhi oleh apapun dari luar dan lingkungan.
2.
Ilmu pengetahuan
sebagai system terbuka
Ilmu pengetahuan sebagai system terbuka merupakan paham yang melawan dari
system tertutup, paham ini didasari bahwa sebenarnya tidak ada system ilmu yang
otonom. Jadi ilmu itu terbuka lebar, karena dihasilkan oleh konteks, yaitu oleh
factor entah psikis, social atau bahkan ideologis.
Istilah system terbuka sering dipakai, mula-mula untuk gejala tertentu,
kemudian untuk seluruh bangunan ilmu. Antara lain oleh L. Von Bertalanfy dan K.
Boulding, pada umumnya istilah ini diterapkan pada organisme hidup. Organisme
hidup hanya ada bila:
a)
Bertahan dalam kemandirian
b)
Mengadakan penukaran
terus-menerus dengan lingkungan
Jasad (organisme) merupakan system sendiri yang ada lubang masuk.
Terdapat pintu bat masukan untuk memasukkan makanan, tenaga (antara lain
cahaya) dan informasi (antara lain lewat pengamatan). Terdapat juga pintu
keluaran untuk membuang sisa-sisa dan untuk mempengaruhi dunia luar (kegiatan,
antara lain tindakan berbahasa). Maka system bersifat amat luwes dan dinamis.
Dari satu pihak diusahakan untuk mempertahankan diri, malah memperluas diri
(pertumbuhan, perluasan daerah) dari lain pihak, Karena pengaruh dari dunia
luar selalu ada perubahan intern (adaptasi dan asimilasi, yang terakhi ini lebih
sebagai penyesuaian dunia luar kepada dirinya sendiri. Mulai dari membentuk
terumbu karang dan sarang-sarang sampai memetakkan bumi secara ilmiah oleh
manusia).
Bagi manusia istilah “system terbuka” mendapat arti yang lebih luas boleh
dikatakan bahwa seluruh kebudayaan manusiawi, termasuk pertanian, urbanisasi,
permainan, aturan, susila, kesenia, dan agama merupakan bagian dari system
terbuka manusiawi, termasuk juga ilmu-ilmu. Ilmu lebih daripada hanya cungkilan
kebenaran teoritis melulu. Ilmu-ilmu merupakan serangkaian peta mengenai
endapan pengetahuan, namun sekaligus memperluas kemungkinan agar manusia dapat
menentukan kiblat. Manusia menyesusaian diri dalam ilmu (adaptasi), namun
menaklukan segi-segi dunianya (asimilasi). Dalam arti ilmu merupakan bagian
kebudayaan manusiawi bahwa bahkan bagian kebijakan manusiawi seluruhnya[5].
Jadi kesimpulannya ilmu sebagai system terbuka adalah ilmu bersifat
menerima apa saja yang ada karena ilmu dihasilkan berdasarkan oleh konteks,
yaitu oleh factor entah psikis, social atau bahkan ideologis.
PENUTUP
Istilah system
diartikan sebagai suatu konsep yang abstrak. Definisi secara sederhana
menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang
saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Filsafat merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui segala sesuatu
hal dengan berfikir, meneliti secara mendalam sesuai kemampuan manusia.
Filsafat itu adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu, dengan
mencari sebab-sebab yang terdalam, berdasarkan kekuatan pikiran manusia sendiri
dan juga di dasari dengan cinta ilmu pengetahuan.
Yang dicari filsafat adalah kebenaran. Demikian juga ilmu pengetahuan dan
agama. Kebenaran dalam filsafat dan ilmu pengetahuan adalah kebenaran akal,
sedang kebenaran dalam agama adalah wahyu.
Kesimpulan dari ilmu sebagai system tertutup itu ialah ilmu mempunyai
otonomi sendiri dan tidak bisa dipengaruhi oleh apapun dari luar dan
lingkungan.
Sedangkan ilmu sebagai system terbuka adalah ilmu bersifat menerima apa
saja yang ada karena ilmu dihasilkan berdasarkan oleh konteks, yaitu oleh factor
entah psikis, social atau bahkan ideologis.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamalik Oemar, Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2006).
Sudarsono, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta, PT Rineka
Cipta, 2001).
Yuwono dan Lasiyo, Pengantar Ilmu Filsafat (Yogyakarta, Liberty,
1985).
Peusen C.A. Van, Susunan
Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum,
1980).
[1]Oemar
Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
(Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2006, Ct. ke-5, h. 1.
[2]Sudarsono,
Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta, PT Rineka Cipta, 2001) Ct.ke-2,
h. 10.
[3]Lasiyo
dan Yuwono, Pengantar Ilmu Filsafat (Yogyakarta, Liberty, 1985), Ct.
ke-1, h. 1.
[4]C.A. Van
Peusen, Susunan Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Umum, 1980), h. 63.
[5]Ibid,
h. 74-75.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar