Hypochondriasis
Hypochondriasis adalah gangguan somatoform dimana
individu diliputi dengan ketakutan memiliki penyakit yang serius dimana hal ini
berlangsung berulang-ulang meskipun dari kepastian medis menyatakan sebaliknya,
bahwa ia baik-baik saja. Gangguan ini biasanya dimulai pada awal masa remaja
dan cenderung terus berlanjut. Individu yang mengalami hal ini biasanya
merupakan konsumen yang seringkali menggunakan pelayanan kesehatan; bahkan
terkadang mereka manganggap dokter mereka tidak kompeten dan tidak perhatian (Pershing
et al., dalam Davidson, Neale, Kring, 2004). Dalam teori disebutkan bahwa
mereka bersikap berlebihan pada sensasi fisik yang umum dan gangguan kecil,
seperti detak jantung yang tidak teratur, berkeringat, batuk yang kadang
terjadi, rasa sakit, sakit perut, sebagai bukti dari kepercayan mereka.
Hypochondriasis seringkali muncul bersamaan dengan gangguan kecemasan dan mood.
Terapi untuk
Hypochondriasis
Secara umum, pendekatan cognitive-behavioral
terbukti efektif dalam mengurangi hypochondriasis (e.g. Bach, 2000; Feranandez,
Rodriguez&Fernandez, 2001, dalam Davidson, Neale, Kring, 2004). Penelitian
menujukkan bahwa penderita hypochondriasis memperlihatkan bias kognitif dalam
melihat ancaman ketika berkaitan dengan isu kesehatan (Smeets et al., dalam Davidson,
Neale, Kring, 2004). Cognitive-behavioral therapy dapat bertujuan untuk
mengubah pemikiran pesimistis. Selain itu, pengobatan juga hendaknya dikaitkan
dengan strategi yang mengalihkan penderita gangguan ini dari gejala-gejala
tubuh dan meyakinkan mereka untuk mencari kepastian medis bahwa mereka tidak
sakit (e.g. Salkovskis&Warwick, 1986;Visser&Bouman,
1992;Warwick&Salkovskis, 2001 dalam Davidson, Neale, Kring, 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar